Pria Tuna Rungu Ini Tewas Gantung Diri Diduga Stres


SERGAI, NKRI NEWS24JAM- 
Diduga stres , Prayogi (33) nekat gantung diri dengan menggunakan tali tambang  di dalam rumahnya, di  Dusun VII Desa Petuaran Hilir, Kec. Pegajahan, Kab. Sergai, Sabtu (19/6/2021) sekitar pukul 06.05 WIB.

Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, bahwa korban yang sehari harinya bekerja sebagai BHL Kebun Tanah Raja  sejak bercerai dengan isterinya sering linglung.Kondisinya korban diperparah dengan meninggal ibu kandung nya, korban pun semakin stres.

Hingga akhirnya Prayogi ditemukan dalam keadaan menjadi mayat diduga akibat bunuh diri dengan cara mengikat lehernya dengan seutas tali nilon warna putih ber liris merah dan menggantungkan dirinya di sebuah tiang rumahnya.

Selanjutnya tim gabungan piket opsnal dan SPK Polsek Perbaungan melakukan pengecekan dengan mendatangi tempat kejadian (TKP). Setelah sampai di TKP  benar ditemukan ada sesosok mayat belakangan di ketahui bernama Prayogi (tuna rungu) yang sudah dalam keadaan meninggal dunia diakibatkan gantung diri sebuah tiang melintang di dalam rumah orang tua korban namun oleh keluarga (orang tua kandung) Pramono (51) mayat korban sudah di turunkan terlebih dahulu.

Setelah dilakukan serangkaian interogasi terhadap keluarga serta saksi - saksi keluarga mengaku kalau korban adalah seorang yang tidak dapat berbicara atau tuna rungu dan belakangan setelah ibu orang korban meninggal sering terlihat stress dan putus asa, kegiatan korban sebagai BHL di Kebun Tanah Raja sehari-hari merupakan pekerja yang baik dan rajin namun korban yang belakangan di ketahui sudah lama bercerai dengan istrinya menjadi sering linglung karena kehilangan ibu kandungnya dan  sering mengeluh kepada orang tuanya.

Kapolres Serdang Bedagai AKBP Robin Simatupang SH MHum didampingi Kapolsek Perbaungan AKP Viktor Simanjuntak mengatakan bahwa dugaan sementara korban melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri.

Dijelaskan kapolres, setelah di lakukan penyelelidikan terhadap tempat kejadian perkara dan seputaran TKP tidak di temukan ada hal hal yang berkaitan dengan tindak pidana, kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban terdapat bekas ikatan tali di leher korban dan setelah di lakukan pemeriksaan tubuh korban tidak di temukan adanya luka maupun tanda tanda kekerasan yang di akibatkan oleh benda tajam maupun benda tumpul hanya pada leher korban terdapat bekas ikatan tali dan dari kemaluan korban mengeluarkan sperma dan air seni.

Sesuai dengan undang-undang yang berlaku pihak Polsek Perbaungan akan melakukan atopsi mayat namun keluarga korban (bapak kandung) keberatan bila mayat  di lakukan pemeriksaan secara outopsi yang dinyatakan dengan surat pernyataan dan permohonan  tidak dilakukan tindakan autopsi terhadap mayat korban yang di ketahui oleh pemerintahan setempat (kades) dan di atas materai.

"Atas permohonan keluarga tersebut penyidik berkeyakinan dan mengabulkan permohonan keluarga untuk tidak dilakukan autopsi jenazah namun tetap melakukan penyelidikan terhadap kejadian tersebut," pungkas Kapolres.(Berfi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Miris...Warga Tewas Kesetrum Disaat Banjir

Peringati Hari Tanam Pohon Nasional, Menteri Lingkungan Hidup Bersama AMPHIBI dan PT.Freeport Indonesia Aksi Tanam Mangrove

Rumah Warga di Raja.Lama Pekan Labuhan Ludes Diamuk Sijago Merah