Kabut Asap Sebabkan Kapal Nelayan di Belawan Enggan Melaut
NKRI NEWS24JAM – Diperkirakan belakangan ini ribuan kapal nelayan pencari ikan enggan melaut menyebabkan pasaran harga ikan terdongkrak dari biasanya.
Kalangan nelayan Belawan menilai akibat adanya dampak kabut asap yang sudah berlangsung beberapa hari ini menyebabkan banyak kapal nelayan gagal melaut.
Kalangan nelayan lebih memilih menambatkan armadanya di sejumlah tangkahan sembari menunggu membaiknya situasi dilaut.
Bahkan sebagian nelayan tampak memanfaatkan waktu libur melautnya dengan memperbaiki jaring alat tangkap serta memperbaiki badan kapal dan mesin boat yang rusak.
Nazar salah seorang nelayan asal Young Panah Hijau Labuhan Deli Marelan mengaku akibat dampak kabut asap menyebabkan jarak pandang di laut terbatas paling hanya 10-20 meter saja.
Kabut asap yang merambah perairan Belawan dikabarkan akibat adanya Kebakaran Hutan Lahan (Karhutla).
“Kondisi laut saat ini sedang tak bersahabat pada nelayan Bang, se lain berombak besar ditambah lagi ada kabut asap yang menghalangi pemandangan.pelayaran kapal nelayan, kami takut terjadi kecelakaan dilaut,"cetus Nazar saat ditemui di tangkahan pendaratan ikan di Lingkungan 7 Jalan Young Panah Hijau Kelurahan Labuhan Deli Marelan.Senin (23/09/2019).
Ditempat sama, Syamsul Bahri selaku pedagang ikan memgaku, saat ini pasokan ikan menurun akibat banyaknya kapal nelayan tak melaut hingga berdampak naiknya harga pasaran ikan.
Kenaikan harga ikan bervariasi menurut jenis ikannya terutama jenis ikan gembung saat ini mencapai Rp30 ribuan perkogramnya sebelumnya hanya kisaran harga Rp20.ribuan saja, begitu juga dengan jenis ikan lainnya rata-rata mengalami kenaikan juga. Ungkap Syamsul yang kerap masarkan ikan di Pasar Marelan tersebut.(Red/Blw).
Kalangan nelayan Belawan menilai akibat adanya dampak kabut asap yang sudah berlangsung beberapa hari ini menyebabkan banyak kapal nelayan gagal melaut.
Kalangan nelayan lebih memilih menambatkan armadanya di sejumlah tangkahan sembari menunggu membaiknya situasi dilaut.
Bahkan sebagian nelayan tampak memanfaatkan waktu libur melautnya dengan memperbaiki jaring alat tangkap serta memperbaiki badan kapal dan mesin boat yang rusak.
Nazar salah seorang nelayan asal Young Panah Hijau Labuhan Deli Marelan mengaku akibat dampak kabut asap menyebabkan jarak pandang di laut terbatas paling hanya 10-20 meter saja.
Kabut asap yang merambah perairan Belawan dikabarkan akibat adanya Kebakaran Hutan Lahan (Karhutla).
“Kondisi laut saat ini sedang tak bersahabat pada nelayan Bang, se lain berombak besar ditambah lagi ada kabut asap yang menghalangi pemandangan.pelayaran kapal nelayan, kami takut terjadi kecelakaan dilaut,"cetus Nazar saat ditemui di tangkahan pendaratan ikan di Lingkungan 7 Jalan Young Panah Hijau Kelurahan Labuhan Deli Marelan.Senin (23/09/2019).
Ditempat sama, Syamsul Bahri selaku pedagang ikan memgaku, saat ini pasokan ikan menurun akibat banyaknya kapal nelayan tak melaut hingga berdampak naiknya harga pasaran ikan.
Kenaikan harga ikan bervariasi menurut jenis ikannya terutama jenis ikan gembung saat ini mencapai Rp30 ribuan perkogramnya sebelumnya hanya kisaran harga Rp20.ribuan saja, begitu juga dengan jenis ikan lainnya rata-rata mengalami kenaikan juga. Ungkap Syamsul yang kerap masarkan ikan di Pasar Marelan tersebut.(Red/Blw).
Komentar
Posting Komentar